Kebudayaan toleransi harus ditanamkan pada diri sejak usia dini. Kebudayaan toleransi bukan hanya sekedar dalam hal spiritual ataupun kepercayaan setiap individu, tetapi juga dalam menghargai orang lain.
Ketika membicarakan tentang “Anak Berkebutuhan Khusus” kita pasti langsung berpikir bahwa Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang berbeda dan mempunyai kekurangan dari anak-anak pada umumnya. Padahal jika kita mampu mengamati lebih lanjut dan mau mendukung, mereka pasti juga memiliki kelebihan tersendiri dengan caranya sendiri dan bahkan kelebihan yang dimiliki oleh mereka belum tentu dimiliki oleh anak-anak normal pada umumnya.
Adanya faktor lingkungan yang kurang mendukung membuat mereka merasa tidak percaya diri, bahkan sering kali mereka merasa minder dan insecure dengan diri mereka sendiri, hingga pada akhirnya mereka lebih memilih untuk diam dan tidak mau bersosialisasi. Kita sebagai teman ataupun orang tua yang baik seharusnya memberikan dukungan agar mereka percaya diri dan mengakui bahwa mereka juga ciptaan Tuhan yang sempurna. Sayangnya, hal itu hampir tidak bisa terjadi dalam lingkungan sekolah, dan yang ada malah kebalikannya. Banyaknya siswa yang menganggap rendah dan mengucilkan mereka serta kurangnya pendekatan Guru dalam kegiatan pembelajaran membuat mereka stucknan dan susah untuk mengembangkan bakatnya.
Bagaimana? Setelah anda menonton video ini, apakah anda sudah menghargai keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus? Yuk kawan-kawan, kita dukung teman kita agar mampu mengembangkan bakatnya dan mengakui bahwa dirinya merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna.
“Every student can learn, just not on the same day, or in the same way”
George Evans
Terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah meluangkan waktunya untuk menyukseskan video ini
SMP NEGERI 2 SEDATI
