Sarip Tambak Oso adalah pemuda kampung yang tinggal di wilayah Timur yaitu sekitaran sungai di dusun Tambak Oso sekarang berada di sekitaran Gedangan, Waru & Sedati Sidoarjo. Sejak Kecil Sarip tak pernah mengenal dekat siapakah sosok Ayahnya sebenarnya. Ayahnya meninggal sejak Sarip masih kecil dan Sarip Tumbuh hanya dengan kasih sayang Ibunya. Doa dan cinta kasih sang Ibu selalu berada dalam jiwa Sarip. Dialah satu-satunya orang tua Sarip setelah Bapaknya meninggal ketika dia masih kecil. Konon, ayah Sarip adalah keturunan dari salah seorang pejuang dalam kancah perang Diponegoro. Sebelum meninggal, Ayah Sarip memberikan “Lemah Abang” (Tanah Merah) untuk dimakan oleh Ibu dan Sarip. Sarip Tambak Oso memiliki ikatan batin dengan Ibunya. Selama Ibunya masih hidup, Sarip tidak akan pernah bisa mati meskipun dia terbunuh 1000 kali dalam sehari.
Kisah tentang Sarip Tambak Oso sering dibawakan dalam pertunjukan Ludruk yang merupakan Kesenian tradisional khas Jawa Timur.
Sebagai pendidik PAUD, saya tertarik untuk mengenalkan sosok Sarip Tambak Oso kepada murid-murid saya. Saya menggunakan media wayang dalam bercerita.
Untuk membuat karakter tokoh dalam cerita tersebut, sebelumnya saya membaca Novel Sarip Tambak Oso “Kisah Kasih Seorang Ibu” karya Djamil Suherman. Kemudian saya membuat sketsa 6 tokoh utama yaitu : Sarip, Emak, Paidi, Ridwan, Lurah Gedangan, dan Polisi Belanda. Saya menggambar masing-masing tokoh pada selembar kertas HVS, kemudian mewarnai menggunakan krayon. Agar gambar wayang bisa memiliki dua sisi maka gambar tokoh yang telah jadi discan, kemudian diedit menggunakan aplikasi @canva , setelah itu diprint. Kemudian digunting dan disatukan menggunakan lem, dilapisi dengan karton bekas dan dipasang pegangan dari tusuk sate.
Setelah itu saya mengajak murid-murid saya untuk menyimak cerita tentang Sarip Tambak Oso dengan media wayang. Murid-murid saya terlihat sangat antusias. Melalui kegiatan bercerita tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan akan budaya Indonesia yaitu wayang pada murid-murid saya, serta menambah pengetahuan tentang cerita rakyat yang berasal dari Sidoarjo. Melalui kisah tersebut diharapkan murid-murid dapat memahami pesan moral tentang kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya, dan bagaimana seharusnya seorang anak berbakti kepada Orang Tuanya.
Terima kasih Kepada Keluarga Besar PAUD PINTAR yang telah membantu saya dalam pembuatan vidio konten ini dari awal hingga akhir, Kepala Sekolah beserta rekan-rekan Guru, serta murid-murid saya.
Perekam Vidio : @agengsubekti266