Reog Cemandi adalah kesenian asli Sidoarjo. Kesenian itu mulai muncul tahun 1922. Reog Cemandi berbeda dengan Reog Ponorogo karena tidak ada warok. Topengnya pun tidak dihiasi bulu merak seperti ciri khas yang ada pada Reog Ponorogo. Irama musik yang dimainkan cukup sederhana, hanya memainkan angklung dan kendang kecil.
Reog Cemandi adalah pertunjukkan yang dipakai masyarakat Desa Cemandi, Kecamatan Sedati untuk mengusir penjajah Belanda. Salah seorang kyai dari Pondok Sidoresmo Surabaya menyuruh beberapa warga Cemandi untuk mencari kayu Nangka sebanyak enam batang dengan ukuran masing-masing 50 cm. Selain itu, warga Cemandi juga disuruh mencari kayu randu dengan Panjang satu telapak kaki orang dewasa untuk membuat kendang dari enam batang pohon nangka. Kayu randu dibelah menjadi dua dan digunakan untuk topeng.
Nama Kelompok:
1. Maulidya Dwi Rahma Wati
2. Elmira Prilli Nirmala
3. Akhbar Dwi Kurniawan
4. Ahmad Zidan Nur
5. M. Fastabiq Dzikril M
6. Levina Annisa Putri
Ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala SMP Negeri 2 Waru, Drs. Adi Sri Oetomo, M.Pd.
2. Pembina Literasi: Iit Purnama Asri, S.Pd. dan Indah Rahayu, S.Pd.